Pengembangan ternak potong dan
kerja di indonesia perlu dipacu mengingat akan terjadi kesenjangan antara jumlah daging yang beredar dalam pasar
dengan dengan permintaan masyarakat. Dalam beberapa tahun kedepan, permintaan
akan daging akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat akan kebutuhan protein hewani, peningkatan kesejahteraan hidup dan
pertambahan jumlah penduduk yang pesat.
Sementara itu, peningkatan populasi, produksi dan
produktifitas ternak potong dan kerja sebagai penghasil daging belum mampu
mencukupi laju permintaan daging sehingga impor dalam bentuk ternak maupun
produk daging terpaksa harus dilakukan.
Sapi bali merupakan jenis ternak potong dan kerja
Budidaya ternak potong dan kerja pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan untuk
memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam yang berupa lahan, ternak dan pakan
dengan faktor produksi lainnya yang berupa
tenaga kerja, teknologi dan modal mutlak dilakukan untuk dapat mengoptimalisasi
pemanfaatan pengelolaan sumber daya peternakan secara efektif dan efisien agar
dapat meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas ternak serta
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para peternak. Dalam melakukan usaha budidaya
ternak pakan merupakan salah satu sarana
produksi yang amat penting dan sangat strategis, tidak saja karena kecukupan
dan mutunya yang secara langsung berkorelasi dengan performance ternak,
tetapi juga karena biaya pakan merupakan komponen terbesar dalam usaha budidaya
ternak sehingga efisiensi penggunaan pakan harus betul betul mendapatkan
perhatian.
Di Indonesia, beberapa
jenis ternak seperti sapi, kerbau dan kambing telah lama
dipelihara di pedesaan. Akan tetapi peranannya
sampai saat ini belum banyak berarti
sebagai sumber protein hewani yang berasal dari susu dan dagingnya . Hal
ini terjadi karena usaha peternakan masih sederhana dengan jumlah pemilikan
sedikit dan masih merupakan usaha sampingan dan sebagai tabungan. Sebenarnya
usaha ternak mempunyai potensi cukup besar untuk berkembang, karena termasuk ternak yang
mempunyai adaptasi cukup tinggi, disamping modal yang diperlukan relatif
sedikit.
Pengembangan peternakan
berkaitan dengan peningkatan pendapatan. Pendapatan yang
meningkat dari suatu usaha peternakan akan memberikan motivasi untuk berusaha
lebih baik. Sukses dan gagalnya suatu usaha peternakan sangat
dipengaruhi oleh kemampuan ternaknya berproduksi dan harga input produksi serta
output yang dihasilkan. Keadaan tersebut erat kaitannya dengan kemampuan
peternak dalam mengelola usahanya dan tingkat keuntungan maksimum yang
dicapainya. Peternak dengan jumlah ternak pemilikan yang banyak, mempunyai
kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Jumlah pemilikan
ternak yang lebih banyak umumnya akan lebih efisien dalam hal tenaga kerja dan
biaya produksi. selengkapnya....Download laporan lengkap PDF