Selasa, 12 Agustus 2014

Dosen Peternakan Universitas Bengkulu Bikin Pakan Ayam dari Lumpur Sawit



           Wiihhhhhhhhh keren loh,, Dosen jurusan peternakan Universitas Bengkulu berhasil menciptakan pakan ternak dari lumpur sawit... >_< congratulation bunda (y),,, baca ya selengkapnya,,, 
               Dosen Universitas Bengkulu, Yosi Fenita, berhasil menciptakan pakan ternak dari lumpur buah kelapa sawit, yang mampu meningkatkan produksi telur ayam petelur.
"Kombinasi antara lumpur sawit, limbah minyak ikan, dan daun katuk ini tetap dinamakan pakan lumpur sawit karena komposisi lumpur sawit yang dominan," kata dosen Fakultas Peternakan Unib tersebut, Selasa, 17 Juni 2014.
            Pakan lumpur sawit dengan komposisi jagung 40 persen, lumpur sawit 20 persen, sisanya konsentrat petelur dan dedak padi. Yosi mengatakan pakan lumpur sawit merupakan hasil penelitiannya selama lima tahun.
            Ia telah melakukan penelitian terhadap unggas dengan hasil unggas yang diberi pakan lumpur sawit produktivitasnya mencapai 90 persen, sedangkan yang diberi pakan biasa produktivitas hanya berkisar 60 persen.
"Hasil uji laboratorium memperlihatkan ada peningkatan kualitas kandungan telur, seperti meningkatnya kadar asam amino, beta karoten, omega 3, dan omega 9, serta menurunnya kadar lemak dan kolesterol telur, warna kuning telur (yolk) menjadi lebih kemerahan," Yosi menjelaskan.

            Selanjutnya ia mengatakan pakan lumpur sawit tidak hanya meningkatkan hasil produksi tapi juga unggas-unggas terlihat lebih sehat dan berwarna lebih cerah.

            Pakan lumpur sawit, sebelum digunakan harus melalui proses fermentasi dengan jenis katang Neurospora sp. Jenis katang ini telah terbukti dapat menghasilkan kadar beta karoten yang penting untuk perkembangan unggas.
            Limbah hasil pengolahan ikan lemura (ikan sarden) yang berbentuk minyak ikan juga tidak langsung dicampurkan ke pakan unggas, namun harus melalui proses yang dinamakan ecapsulasi (pengkapsulan). Minyak ikan lemura yang yang kaya omega 3 dan 9 itu diolah hingga berbentuk padatan yang awet dan tahan bertahun-tahun.
            Yosi mengatakan kelebihan Pakan Lumpur Sawit tidak hanya meningkatkan hasil produktivitas, tapi juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan. Karena dengan menambahkan 20 persen lumpur sawit ke pakan biasa akan bisa menghemat biaya pakan hingga Rp 900 per kg.
"Produk penelitian kami sudah dipakai kurang-lebih selama dua tahun oleh masyarakat Desa Srikaton, Kabupaten Bengkulu Tengah," kata Yosi.


Sumber info : http://www.tempo.co