Senin, 06 Mei 2013

Protein hewani untuk kecerdasan anak bangsa


Terdapat hubungan tingkat konsumsi protein hewani dengan tingkat kecerdasan pada anak usia pra-sekolah. Konsumsi protein hewani yang rendah pada anak usia prasekolah dapat mengakibatkan anak-anak berbakat normal menjadi sub-normal atau bahkan defisien. Peningkatan konsumsi protein hewani dapat mengurangi frekuensi kejadian defisiensi mental. Ironisnya mereka pada umumnya berasal dari keluarga tidak mampu (miskin). Rendahnya konsumsi protein hewani berdampak pada tingkat kecerdasan dan kualitas hidup penduduk Indonesia. Kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagaimana ditunjukkan oleh peringkat Human Development Indeks (HDI) tahun 2004 yang dikeluarkan United Nation Development Program (UNDP), Indonesia berada pada peringkat ke-111, satu tingkat di atas Vietnam (112), namun jauh di bawah negara ASEAN lainnya, Singapura (peringkat 25), Malaysia (59), Thailand (76) dan Fhilipina (83).



 Indonesia dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa membutuhkan pangan hewani yang cukup besar. Kebutuhan tersebut diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan membaiknya kesejahteraan masyarakat dan pentingnya protein hewani bagi kesehatan dan kecerdasan bangsa. Ada beberapa kemungkinan mengapa konsumsi protein asal hewani dinegara kita masih rendah : pertama, populasi ternak tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani semua masyarakat indonesia.  Kedua, pendapatan masyarakat belum mampu untuk mencukupi  pangan sumber protein hewani karena mahal.

Kekurangan sumber protein hewani sudah sejak lama menjadi isu nasional, terbukti dengan adanya program swasembada daging sapi dan kerbau. Namun realisasi dari program tersebut sulit untuk dicapai karena dukungan dari berbagai elemen masyarakat sangat kurang, adanya penyalahgunaan wewenang impor daging maupun sapi bakalan, angka pemotongan betina bunting sangat sering dijumpai, dan kesadaran masyarakat untuk memiliki ternak peliharaan sebagai sumber protein yang murah seperti ayam kampung petelur yang dapat dikonsumsi telurnya juga sangat kurang.


Dikutip dari berbagai sumber

1 komentar: